08 Juni 2006

Kasus Cikatomas Tak Berhubungan dengan Cisompet

TEMPO Interaktif, Jakarta, 08 Juni 2006:Sekretaris Jenderal Serikat Petani Pasundan, Agustiana, aksi pembakaran dan pengrusakan rumah pekerja PT Perkebunan Nasional VIII, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya pada 3 Juni lalu berdiri sendiri. Kasus ini tidak ada kaitannya dengan kejadian di Perkebunan Bunisari Kecamatan Cisompet Kabupaten Garut pada 27 Mei 2006.

"Kalau ada yang mengait-ngaitkan itu pancingan untuk menyudutkan serikat petani," ujar Agustiana saat dihubungi Tempo, Kamis sore. Saat kejadian, kata Agustiana, pengurus dan anggota sedang berkumpul di Garut.

Saat itu dia bersama teman-temannya tengah meredam amarah warga agar tidak terjadi konflik berkepanjangan menyusul dibakarnya rumah warga dan dihancurkannya tanaman pisang serta palawija di Kecamatan Cisompet oleh ratusan orang tak dikenal. "Saya sempat mengancam untuk memecat siapa saja yang melakukan tindakan di luar koridor," ujarnya.

Agustiana curiga kejadian di Cikatomas dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana dengan mengadu domba rakyat dengan pihak perkebunan. "Saya tidak mau rakyat berdarah-darah karena diadukan dengan rakyat lagi," ujar dia.

Menurut Agustiana, pihaknya curiga kejadian di Cikatomas dilakukan untuk memecah kekuatan serikat petani dan membuat citranya menjadi buruk. "Karena itu kami mendesak polisi untuk menyelidiki kasus di Cikatomas itu," katanya.

Agustiana menambahkan, jika pihaknya ingin mengungkapkan kemarahan atas peristiwa pembakaran di
Cisompet, itu bukan perkara yang sulit. "Ada tujuh ribu orang saat itu yang sedang marah. Kalau mau, saya bisa menggerakan mereka saat itu juga," katanya.

Agustiana mengaku memiliki dokumentasi berupa rekaman video saat peristiwa di Cisompet itu terjadi. "Dengan melihat rekaman itu kita bisa tahu siapa yang memulai aksi pengrusakan ini," katanya.

Rana Akbari Fitriawan