07 Februari 2006

Lahan Pertanian di Blitar Termakan Real Estate

Rabu, 06 Pebruari 2008

TEMPO Interaktif, Blitar
:Gencarnya proyek real estate dan perumahan membuat luas lahan pertanian di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, terus menyempit dari tahun ke tahun dan menurunkan jumlah produksi hasil pertanian.

"Ini memang kondisi yang tidak menguntungkan bagi sektor pertanian. Penyempitan lahan karena banyak tanah pertanian dijadikan kawasan real estate dan perumahan. Di sisi lain, perumahan juga penting bagi masyarakat," kata Hari Budi Harto, Kepala Sub Dinas Bina Program Dinas Pertanian Kabupaten Blitar, Rabu (6/2).

Menurut Hari, penyempitan lahan selama kurun waktu 2006 hingga 2007 mencapai 10 hektare. Berdasarkan data Dinas Pertanian, pada tahun 2006 luas lahan pertanian di Kabupaten Blitar 127.143 hektare, namun akhir 2007 menyusut jadi 127.133 hektare.

Sejumlah wilayah kecamatan yang kini tengah marak dibangun proyek perumahan dan real estate di antaranya di Kecamatan Nglegok, Wlingi, Kanigoro dan Gandusari. Di kawasan yang merupakan sentra penghasil pertanian itu kini mulai banyak bermunculan perumahan baru yang lahannya diambil dari pembebasan lahan pertanian.

"Akibat penyusutan jumlah luas lahan pertanian, secara otomatis jumlah hasil produksi pertanian juga ikut menurun. Yang paling mengkhawatirkan adalah ketersediaan bahan makanan pokok," kata Hari.

Untuk mengantisipasi hal itu, Dinas Pertanian Kabupaten Blitar akan melakukan strategi memaksimalkan lahan dengan sistem peningkatan panen. Contohnya, jika biasanya sepetak lahan hanya mampu panen sekali, maka akan diupayakan untuk bisa panen dua kali.

"Selain itu, juga perlu penambahan saluran irigasi dan ketersediaan pupuk. Karena air dan pupuk merupakan faktor utama yang menentukan berhasil tidaknya peningkatan jumlah panen," kata Hari.

DWIDJO U. MAKSUM