29 Agustus 2009

Massa Minta Perhutani Diaudit

CIAMIS, (PRLM).- Aksi massa Serikat Petani Pasundan (SPP) diwarnai bentrokan dengan polisi dan anggota polisi hutan (Polhut). Peristiwa tersebut berlangsung di depan Kantor Administratur Perhutani KPH Ciamis, Kamis, (6/8).

Massa meminta agar dilakukan audit terhadap Perhutani. Selain itu juga menuntut agar Perhutani dibubarkan, serta penegakkan hukum atas dugaan kasus korupsi di KPH Ciamis.

Keributan tersebut mengakibatkan kemacetan arus lalulintas di jalur utama Kota Banjar dengan Kabupaten Tasikmalaya, tepatnya di wilayah Kelurahan Kertasari, Kabupaten Ciamis. Sekitar 15 menit kemacetan mulai dapat diatasi.

Bentrokan yang lebih parah berhasil diredam setelah puluhan anggota Dalmas Polres Ciamis berhasil menenangkan kedua pihak yakni massa SPP dengan anggota Polhut Perhutani yang sedang siaga di tempat tersebut. Keributan berlangsung sekitar pukul 13.30 WIB.

Bermula ketika massa aksi yang naik puluhan sepedamotor dan sembilan mobil bak terbuka menuju arah timur melintas di depan kantor Perhutani. Tidak lama berselang, iring-iringan tersebut berbalik arah menuju barat.

Sementara itu puluhan anggota Dalmas berjaga di depan kantor, sedangkan ratusan polhut berada di bekalang pintu gerbang. Beberapa sumber menyebutkan, saat melintas di tempat tersebut, ada yang melempar batu dan kayu ke arah mobil yang mengangkut massa.

Mendapati kejadian itu beberapa massa khususnya yang naik sepedamotor kemudian berhenti. Mereka langsung mencoba merangsek dan menembus barisan pagar betis Dalmas. Bentrokan tidak dapat terelakkan.

Massa berhasil ditenangkan di diminta melanjutkan perjalanan. Sejumlah aktivis masih mencoba tetap melawan, akhirnya berhasil di jauhkan dari lokasi kejadian.

Sebelumnya, massa yang dari 15 kecamatan yang berjumlah sekitar 700 orang itu menggelar demo di halaman Pendopo Kabupaten Ciamis. Dalam aksinya massa yang terdiri dari kalangan perempuan bersama dengan anak anak itu, menduduki halaman pendopo.

Di tempat tersebut mereka menggelar mimbar bebas. Selain membentangkan spanduk yang isinya menuntut agar Perhutani dibubarkan, mereka juga mengibarkan puluhan bendera berlambang SPP. Puluhan anggota polisi juga tampak berjaga di sekitar lokasi aksi.

Setelah melakukan perdebatan panas, akhirnya perwakilan massa aksi diterima Wakil Bupati Ciamis Iing Syam Arifin, didampingi Asisten Daerah I, Mahmud dan lainnya. Selain itu juga ada Kepala Adm. Perhutani KPH Ciamis, Dicky Y Rady.

Saaat berlangsungnya dialog, salah seorang pegawai Perhutani yang sedang mengambil foto juga sempat bersitegang dengan salah seorang aktivis. Perwakilan massa juga memaksa agar foto dalam ruangan tersebut dihapus. (A-101/A-26).***

Tidak ada komentar: