PADANG--MI: Harga kacang kedelai pada tingkat pedagang pengecer di pasar tradisional Kota Padang, Sumbar, kini mulai turun menjadi Rp8.000/kg, sebagai dampak kebijakan Pemerintah Pusat menurunkan bea masuk impor kedelai, namun permintaan masyarakat belum menunjukkan peningkatan.
Di Padang, Sabtu (8/3), harga kedelai impor kini Rp8.000/kg, turun dari sebelumnya Rp9.000, yang tinggi akibat pasokan yang terbatas.
Menurut pedagang di Pasar Raya Padang, Roni, kacang kedelai beredar di pasar-pasar tradisional Kota Padang, Sumbar dominan asal Malaysia yang masuk ke Kota Padang melalui pelabuhan di Dumai.
Kacang kedelai asal Malaysia itu, kualitasnya lebih bagus, dengan butiran lebih besar dan lebih bersih dibandingkan produksi lokal yang jumlahnya juga terbatas.
Kacang kedelai lokal dominan dipasok dari kabupaten/kota di Sumbar seperti Pasaman Barat dan Pesisir Selatan, dengan jumlah terbatas dan kualitas tidak begitu bagus.
Meski harga mulai turun, namun minat masyarakat mengkonsumsi kedelai, belum menunjukkan peningkatan berarti, dan transaksi jual beli juga relatif masih sepi.
"Paling-paling yang banyak mengkonsumsi kacang kedelai kini hanya penjual tempe dan susu sari kedelai," katanya.
Dia mengaku kini hanya bisa menjual sekitar 50 kg kedelai dalam waktu lebih dari seminggu, sedangkan sebelumnya 50 kg kedelai itu bisa habis dalam waktu dua hari saja.
"Minat masyarakat untuk mengkonsumsi kedelai kini tergolong rendah, dampak harganya sangat mahal, lagi pula warga Sumbar tidak tergolong suka mengkonsumsi jenis kacang-kacangan ini," katanya. (Ant/OL-03)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar