09 Juni 2009

BERAS: Pengadaan Capai 100 Ribu Ton

Selasa, 9 Juni 2009

BANDAR LAMPUNG (Lampost)
: Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Lampung membeli beras petani sejumlah 102.072 ton hingga akhir pekan lalu (6-6). Pembelian ini sebagian dari kontrak yang disepakati bersama mitra kerja yang mencapai 107.448 ton.

Kepala Humas Bulog Divre Lampung Edi Hanif, Senin (8-6), mengatakan meskipun panen raya hampir selesai, pada Juni ini pemasukan beras ke gudang Bulog Lampung relatif baik. Rata-rata 1.000 ton beras masuk ke gudang Bulog setiap hari. "Bahkan realisasi 102.072 ton ini melebihi target pembelian tahun 2008 yang hanya 100 ribu ton. Melihat penyerapan yang masih tinggi, Bulog optimistis target 140 ribu ton sepanjang 2009 bisa tercapai," kata Edi Hanif.

Penyerapan 102.072 ton beras ke gudang Bulog ini berasal dari empat wilayah kerja Bulog yang bekerja sama dengan 105 mitra. Dari wilayah kerja Bulog Divre Lampung yang meliputi Bandar Lampung dan Tanggamus terserap 9.315 ton dari kontrak 10.425 ton. Kemudian Subdivre Lampung Tengah dengan wilayah kerja Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Metro terserap 50.770 ton setara beras dari kontrak 53.745 ton.

Sedangkan dari Subdivre Lampung Utara dengan wilayah kerja Lampung Utara, Lampung Barat, Way Kanan, dan Tulangbawang terserap 21.339 ton dari kontrak 21.814 ton. Sementara dari Kansilog Kalianda (Lampung Selatan) masuk beras 20.648 ton dengan kontrak 21.464 ton.

"Jadi secara keseluruhan per 6 Juni 2009, beras yang masuk gudang Bulog mencapai 102.702 ton dari kontrak 107.448 ton. Sedangkan sisanya 5.376 ton akan masuk bertahap ke gudang setiap harinya seiring kontrak baru," kata dia.

Membaiknya penyerapan beras di tahun 2009, menurut Edi, didukung dengan harga terbaru pembelian Bulog berdasar harga pembelian pemerintah (HPP) yakni Inpres Nomor 8 tahun 2008. Sementara sepanjang tahun 2008, dari target 100 ribu ton hanya terealisasi 58.421 ton. "Padahal, Bulog berupaya mengejar target pembelian hingga akhir tahun dengan harga beras di pasaran umum telah jauh di atas HPP," ujarnya.n NOV/E-1

Tidak ada komentar: