09 Juni 2009

LAMPUNG AGRO EXPO: Pupuk Organik Atasi Kelangkaan Pupuk

Jum'at, 3 April 2009

BANDAR LAMPUNG (Lampost)
: Meski memiliki potensi bahan baku pupuk organik yang kaya, Provinsi Lampung belum memiliki pabrik pengolahan pupuk organik. Akibatnya, Lampung masih memasok kebutuhan pupuk organik dari daerah Jawa.

Direktur Utama PT Indonesia Agro Fertilizer (IAF) Hendro Prasetyo, ditemui di arena Lampung Expo 2009 di kampus Politeknik Negeri Lampung (Polinela), Kamis (2-4), mengatakan perlu kerja sama antara perguruan tinggi, Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), dan keseriusan pemerintah daerah untuk mendirikan pabrik pupuk organik di Lampung.

"Lampung sering mengalami kelangkaan pupuk. Bila Lampung bisa memproduksi sendiri kebutuhan pupuk petani, mudah-mudahan kelangkaan pupuk bisa teratasi," kata Hendro.

Menurut dia, bahan baku pembuat pupuk organik seperti pupuk kandang, zeolit, tandan kosong sawit, dan ampas tebu banyak terdapat di Lampung. Bahan-bahan tersebut justru dijual ke pabrik pupuk organik di Pulau Jawa. Setelah menjadi pupuk, distributor pupuk Lampung membeli pupuk dari Pulau Jawa tersebut untuk dijual kepada petani.

Sebagai distributor pupuk organik, PT IAF yang beralamat di perumahan Bataranila, Jalan Cempaka Blok C, Bandar Lampung, menyediakan pupuk organik, pupuk cair organik stimulan produk peternakan, biokompos, dan pupuk impor anorganik.

"Pupuk-pupuk tersebut tersedia di Lampung Expo 2009 dan di kantor kami atau cabang PT IAf yang ada Jakarta, Semarang, dan Surabaya," kata dia.

Pupuk organik yang disediakan PT IAF, antara lain Polymor, SP Guano, dan Biogreen. Adapula Agrorama pupuk majemuk cair. PT IAF juga menyediakan stimulan untuk hewan ternak seperti sapi, ayam, ikan, dan lain-lain. Selain itu, penetralisasi limbah industri, peternakan, dan rumah sakit, serta biokompos.

PT IAF yang mengekspor pupuk Polymore hingga ke Malaysia dan Zimbabwe ini bekerja sama dengan perusahan-perusahaan perkebunan swasta dan peternakan di Lampung untuk memasarkan pupuk organik, vitamin untuk menambah hasil produksi, dan produk lain.

Menurut dia, penggunaan pupuk organik memiliki banyak keunggulan. Antara lain menjaga tanah sebagai media tanam menjadi tidak rusak. Dan bila tanah tersebut tidak dipupuk pada musim tanam selanjutnya, tetap bisa berproduksi.

Keuntungan mengunakan Polymor misalnya, memenuhi kebutuhan unsur hara mikro dalam tanah, merangsang tanaman cepat buah, meningkatkan produksi tandan buah segar kepala sawit, meningkatkan volume getah dan rendemen pada tanaman karet. Pupuk ini juga mampu meningkatkan hasil produksi dan kualitas tanaman singkong dan meningkatkan jumlah bulir per malai 20%--30% untuk tanaman padi.

Sedangkan pengunaan pupuk cair Agrorama dapat merangsang pertumbuhan akar, batang, daun serta meningkatkan produktivitas hasil pertanian organik. Pupuk ini juga mengurangi penggunaan 50% pupuk kimia. n CR-1/E-2

Tidak ada komentar: