09 Juni 2009

Kota Dapat Anugerah Ketahanan Pangan

Senin, 8 Juni 2009

BANDAR LAMPUNG (Lampost)
: Sukses meraih Adipura, Kota Bandar Lampung kembali akan menerima penghargaan Ketahanan Pangan. Penghargaan itu akan diberikan di Boyolali, Jawa Tengah, hari ini (8-6).

Penghargaan tingkat nasional tersebut akan diterima langsung Wali Kota Bandar Lampung Eddy Sutrisno dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Kota Bandar Lampung merupakan salah satu daerah beberapa kabupaten/kota di Provinsi Lampung yang mendapatkan penghargaan ketahanan pangan.

Selain Bandar Lampung, Lampung Timur, Way Kanan, Tanggamus, Lampung Barat, juga mendapatkan penghargaan serupa. "Tapi, untuk tingkat kota, hanya Bandar Lampung yang mendapat penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional," kata Eddy Sutrisno di rumah dinasnya, Minggu (7-6).

Menurut Eddy, rencana semula, berdasar pada undangan yang diterima Pemkot Bandar Lampung, penghargaan Ketahanan Pangan akan diberikan tanggal 2 Juni 2009. Namun, karena ada kegiatan nasional yang tidak bisa diundur jadwalnya, penghargaan itu baru diberikan besok (hari ini, red).

Saat ditanyakan atas dasar apa Bandar Lampung yang merupakan kota besar mendapatkan penghargaan nasional Ketahanan Pangan, Eddy menjelaskan peningkatan ketahanan pangan di daerah bukan hanya beras. Keberhasilan Kota Bandar Lampung mendapatkan penghargaan tersebut, setelah tahun 2008, Pemkot berhasil membebaskan lahan di Taman Burung, Sukarame. Setelah warga yang mendiami lahan itu diberikan pesangon untuk pindah, lahan tersebut diserahkan ke Dinas Pertanian dan Peternakan Bandar Lampung.

Lahan itu ternyata dimanfaatkan dengan baik. Lahan dikelola dengan ditanami padi organik tanpa pupuk kimia seluas 5 hektare. Ternyata, hasil produksi beras yang didapat mampu meningkatkan 18 persen produksi beras Bandar Lampung.

"Atas peningkatan produksi inilah kami dianggap berhasil menjaga ketahanan pangan daerah. Dan, hal ini dianggap merupakan prestasi yang luar biasa untuk sebuah kota dengan kategori kota besar," kata mantan anggota DPRD Lampung itu.

Eddy juga menjelaskan pihaknya sudah mengumpulkan semua RT dan lurah yang ada untuk memanfaatkan lahan seoptimal mungkin dengan menanam lahan tersebut dengan tanaman pangan. Misalnya, padi, jagung, ubi, dan lain sebagainya. "Pemanfaatan lahan yang sedikit secara optimal, ternyata dapat juga menghasilkan pangan yang banyak manfaat. minimal untuk warga Kota Bandar Lampung sendiri," kata Eddy.

Berdasar pada data yang dihimpun Lampung Post, di Kota Bandar Lampung tahun 2004 tercatat 1.655 hektare sawah dan menghasilkan 6.701 ton padi sawah. Produksi padi sawah meningkat pada 2006 dengan luas lahan olah 1.765 dan produksi mencapai 7.590 ton. Tahun 2008, dengan luas lahan 1.770 hektare, menghasilkan produksi padi lebih dari lebih dari 8.000 ton. n KIM/TRI/K-2

Tidak ada komentar: