11 April 2010

SD Sukaraja Tasik Ambruk

Selasa, 25 Agustus 2009 TASIKMALAYA, TRIBUNJabar.co.id – Satu lokal kelas SD Sukaraja III di Kampung Sukamulya, Desa Sukanagalih, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, ambruk, Senin (24/8) petang. Tidak ada murid yang terluka karena musibah terjadi saat murid sudah pulang. Dua lokal bangunan lain kondisinya sangat mengkhawatirkan dan sewaktu-waktu bisa ambruk.

           Kelas yang ambruk sudah sejak dua bulan lalu tidak digunakan lagi, karena pihak sekolah khawatir melihat kondisi bangunan kelas itu. Sedangkan dua lokal lainnya yang masih satu atap, masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) kelas III dan IV. Namun jika hujan lebat turun atau ada angin kencang, seluruh murid kelas III dan IV terpaksa dibubarkan.

           "Sekitar pukul 09.00 sudah ada tanda-tanda kelas akan ambruk. Yakni dengan munculnya bunyi derak kayu-kayu atap. Kepala Sekolah memerintahkan seluruh murid kelas III dan IV segera keluar," ungkap Engkus, Penjaga Sekolah, yang ditemui Selasa (25/8). Benar saja, sekitar pukul 14.30, satu lokal ruangan yang sudah dikosongkan itu ambruk.

           Tidak hanya kuda-kuda, usuk serta genting yang jatuh berhamburan berhamburan menghempas lantai, tapi dinding tembok terutama yang ditempati kusen juga turut ambruk. Kaca jendela pun berhamburan ke mana-mana. "Saat itu di sekolah sudah tidak ada siapa-siapa. Saya sendiri sedang di rumah jaga. Tiba-tiba dikejutkan oleh bunyi ambruknya bangunan itu," tutur Engkus.

           Untuk sementara, murid kelas III dan IV masing-masing berjumlah 18 dan 24 orang melaksanakan KBM di Mandrasah Nurul Hidayah yang lokasinya sekitar 200 meter dari sekolah. "Kebetulan madrasah itu memiliki dua ruangan, dan untuk sementara murid kelas III dan IV ditampung di sana, karena sekolah sendiri sudah tidak memiliki ruangan lagi," jelas Engkos.

           Kepala SD Sukaraja III, Drs Memed, saat akan dimintai konfirmasinya sudah pulang. Di tempat terpisah, Sekretaris PGRI Kecamatan Rajapolah, Dadang Sudrajat SPd, mengungkapkan, bangunan tiga lokal kelas tersebut dibangun tahun 1979 lalu dan hingga kini tidak pernah direhab.

           "Sebetulanya pada hari kemarin, beberapa saat sebelum ambruk, pihak sekolah tengah membuat ajuan permohonan rehab ketiga lokal bangunan itu. Mereka berkumpul di depan bangunan, menunggu datang tukang foto untuk mengabadikan bangunan yang akan diusulkan itu. Eh, belum juga diambil gambarnya sudah ambruk duluan," kata Dadang.

           Ia menambahkan, tiga lokal bangunan SD Sukaraja III yang memprihatinkan itu, tergolong bangunan SD yang paling parah di Kecamatan Rajapolah. "Karenanya kami mendukung penuh upaya pihak sekolah mengajukan rehab di Dinas Pendidikan Kabupaten. Mudah-mudahan mendapat tanggapan," harap Dadang. (stf)

Tidak ada komentar: