11 April 2010

SDN Sejahtera I Kembali Roboh

TRIBUN JABAR/FERRY AMIRIL M SELASA, 31 MARET 2009
BANDUNG, TRIBUN-Sejumlah bangunan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sejahtera di Jalan Sejahtera 12,  Kelurahan Pasteur, Kecamatan Sukajadi, Bandung kembali roboh sedikit demi sedikit sepanjang malam hingga menjelang siang ini.

Ratusan siswa dari enam kelas terpaksa mengungsi di beberapa ruangan yang dinilai aman, termasuk ruang guru dan mesjid. Di mesjid yang dipakai mengungsi, beberapa saat lalu, para siswa belajar di atas lantai tanpa kursi dan meja.

SDN Sejahtera mulai roboh sejak Senin (30/3). Saat itu tak ada korban jiwa atau terluka. Namun jika evakuasi siswa saat itu dilakukan terlambat sebentar saja, bisa dipastikan korban siswa akan berjatuhan.

Menurt Sri Winarsih guru kelas IV yang kelasnya berhadapan dengan ruangan yang ambruk, sempat mendengar suara dan melihat atap sanggar  pramuka dan kelas perlahan-lahan kayunya turun. Tanpa membuang waktu, Sri berlari ke ruangan dan meminta 30 anak dan seorang guru untuk keluar kelas. Saat itu, mereka tengah belajar matematika. "Saya kira roboh karena gempa," ujar Sri.

Dua ruangan yang nyaris menimbulkan korban nyawa tersebut baru seminggu digunakan untuk belajar setelah direnovasi. Menurut Suprio Kepala SDN I dananya sebesar Rp 320 juta dari program role sharing Provinsi Jabar. Dana tersebut untuk 8 ruang kelas, tapi digunakan untuk merehab 13 ruangan. "Rehab ditangani swakelola sekolah agar bisa menghemat," ujar Suprio.

Suprio mengatakan ruangan tersebut sebenarnya milik SDN Sejahtera IV, sedangkan SDN I hanya menggunakannya saja. Menurutnya penanggung jawab renovasi gedung adalah Fatimah, Kepada Sekolah SDN Sejahtera IV.

Bangunan SD Sejahtera dibangun pada 1978 melalui Istruksi Presiden (Inpres). Sejak itu, bangunan tersebut baru direnovasi lantai dan atapnya saja dengan mengganti asbes dengan genting. Adapun tembok yang terbuat dari batako belum pernah direnovasi.

Agus, pemborong,  mengatakan sebagai pemborong dia hanya bertugas merehab bagian atas dan lantai. "Saya hanya mengganti asbes dengan genting dan mengganti lantai, sedangkan tembok tidak dianggarkan," ujar Agus. (tsm)

Agus tadinya yakin tembok ruangan tersebut tidak akan ambruk. "Temboknya terlihat kokoh tapi ternyata tidak kuat menahan beban genting baru," ujar Agus.

Saat ini, sudah tujuh orang diperiksa oleh Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandung Barat terkait peristiwa tersebut. Rencananya, siang ini, Kepsek SDN Sejahtera I Suprio akan diperiksa polisi.(tsm)

Tidak ada komentar: