21 Juni 2008

Setiap Tahun 200 Ha Sawah Hilang di Kota Tasik

TASIKMALAYA, (PRLM).- Setiap tahun seluas 200 ha sawah produktif di Kota Tasikmalaya hilang atau beralih fungsi, untuk lokasi bangunan perumahan dan lainnya. Sementara untuk encetak sawah baru, sangat sulit untuk dilakukan. "Sebelumnya luas lahan sawah di Kota Tasikmalaya mencapai 6.422 ha, akhir tahun 2007 menyusut menjadi 6.239 ha. Biasanya, penyusutannya setiap tahun 3%," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya Ir. Cahyan Ilyas Rida, Selasa (17/6) di sela-sela peresemian Forum Gabungan Kelompok Tani di Kota Tasikmalaya, di Desa Ciakar, Kec. Cibeureum, Kota Tasikmalaya.

Akibat keterbatasan lahan pertanian ini, produksi sawah yang ada tidak lagi mencukupi kebutuhan konsumsi warga Kota Tasikmalaya. Setiap tahun kekurangan beras untuk warga Kota Tasikmalaya mencapai 15 ribu ton. "Hasil produksi panen petani kita setiap tahun rata-rata 55 ribu ton, sedangkan kebutuhan konsumsi beras 70 ribu ton/tahun. Makanya, Kota Tasikmalaya kekurangan beras dalam jumlah banyak. Untuk itu, disuplai dari Kab. Tasikmalaya, Kab. Ciamis dan Jateng," katanya.

Upaya yang dilakukan Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya untuk meningkatkan produksi beras dengan cara intensifikasi pertanian, karena untuk membuka lahan baru kesulitan. Pola untuk meningkatkan produksi, katanya dengan mengembangkan padi organik. "Target tahun ini, rata-rata produksi diharapkan naik jadi 5,9 ton/ha. Atau naik dari semula rata-rata 5,5 ton/ha," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya Syarif Hidayat mengatakan, sawah dengan pengairan irigasi teknis harus diamankan, agar penyusutan lahan pertanian di Kota Tasikmalaya tidak terlalu cepat. "Izin untuk pemanfaatan sawah produktif untuk industri atau perumahan, harus dibatasi, agar penyusutan lahan tidak tertalu tinggi," ujarnya di sela-sela peresemian Forum Gapoktan Kota Tasikmalaya.

Syarif juga membantah kalau dirinya tidak ada keberpihakan kepada petani di Kota Tasikmalaya. Petani ataupun pembangunan pertanian tidak akan ditinggalkan dalam perencanaan pembangunan Kota Tasikmalaya. Petani Tasikmalaya, harus tetap diberikan porsi yang besar agar memiliki kemandirian dan maju.

"Pada saat ada acara pelantikan KTNA dan HKTI Kota Tasikmalaya, memang saya tidak bisa hadir. Pada waktu itu bersamaan acaranya ke Jakarta. Jadi tidak benar kalau saya tidak peduli ke petani," katanya. Justru dia mendukung serta mendorong agar kelompok tani di Kota Tasikmalaya, untuk lebih maju. "Forum Gapoktan Kota Tasikmalaya yang sekarang diresmikan dibawah kepemimpinan Pak Yuyun Suyud, harus didorong bersama-sama agar maju," katanya. (A-97/A-37)***

Tidak ada komentar: